Skip to main content

Panggung Dardanella Dekesda Semakin Semarak Berkat Dukungan BIMA Kemendikbudristek

 

Panggung Dardanella Dekesda Semakin Semarak Berkat Dukungan BIMA Kemendikbudristek


              Tahun 2023 BIMA Kemendikbudristek Republik lndonesia telah mendukung terwujudnya Panggung Dardanella di Dewan Kesenian Sidoarjo. Panggung seni pertunjukan yang akan mewadahi karya seniman Sidoarjo. Karya seni yang dihasilkan melalui penggalian budaya warisan Sidoarjo, mulai dari masa Kahuripan, Majapahit, sampai karakter budaya Sidoarjo masa kini.

 

BIMA Kemendikbudristek adalah kepanjangan Basis Informasi Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, memberikan pendanaan kepada tim pengabdian kepada masyarakat Umsida (Universitas Muhammadiyah Sidoarjo) yang berkolaborasi dengan Unhasy (Universitas Hasyim Asy’ari). Tim pengabdian yang diketuai Dr.Vidya Mandarani, S.S., M.Hum, beranggota Detak Prapanca, S.E., M.M. dosen Umsida, Ali Akbar, S.T., M.T. dosen Umsida, Raras Hafida Sari, M.Hum. dosen Unhasy, juga beranggota mahasiswa Danny Firmansyah, Mohamad Yachob Oktavian, Abdul Latif, dan Bima fikri Abdillah. Kegiatan yang didanai BIMA Kemendikbudristek ini bermitra Dewan Kesenian Sidoarjo bertema “Science Techno Park Menuju Eksistensi Seni Kahuripan Bagi 1000 Warga Sidoarjo”.

 

Vidya Mandarani ketua pengabdian mengatakan “Target kami adalah penembangan seni budaya Sidoarjo dengan pusat di Dewan Kesenian Sidoarjo. Kami melakukan pendampingan materi seni karakter Sidoarjo, pendampingan pemasaran seni, dan penerapan teknologi untuk panggung ekspresi para seniman Sidoarjo. Bersama mitra panggung tersebut sepakat diberi nama Panggung Dardanella.”

 

Panggung Dardanella Dekesda di Jl. Erlangga 67 Sidoarjo yang rampung pertengahan bulan Oktober lalu sangat berperan dalam memacu para seniman Sidoarjo untuk menampilkan karyanya. Ribut Wijoto ketua Dewan Kesenian Sidoarjo memaparkan “Panggung Dardanella mengambil spirit nama kelompok teater legendaris yang dulu eksis sampai ke mancanegara. Panggung tersebut kini ramai dengan tampilan seni. Minggu tanggal 15 Oktober lalu Orkes Keroncong Gita Nirmala tampil meriah di situ, Sabtu 21 Oktober ini tampil kelompok Jaranan – Pecutan – Bantengan menampilkan Pecutan Samandiman, tanggal 28 – 29 oktober nanti aka nada Layar Lokal produk film dari pelbagai wilayah di lndonesia, tanggal 30 nanti akan ada Purnama Sidhi kelompok Macapat Jenggala Manik, dan masih banyak komunitas maupun perorangan yang sudah survey dan ingin menampilkan karya seninya di Panggung Dardanella.”

 

Selain panggung tim pengabdian Umsida-Unhasy juga menerapkan teknologi untuk ruang galeri pameran lukisan dan fotografi, juga ruang podcast. Galeri lukis tersebut awlanya adalah ruang kosong yang berdebu kini telah disulap menjadi ruang artistik bagi ekspresi dan gagasan perkembangan seni Sidoarjo.

 

Selain di Dekesda Art Center kegiatan tim pengabdian masyarakat Umsida-Unhasy juga mendampingi kegiatan Dewan Kesenian Sidoarjo di desa Damarsi "Festival Bandeng Asap" yang akan berlangsung tanggal 4 - 5 November esok. Festival Bandeng Asap berupaya menampilkan Karakter Budaya masyarakat Sidioarjo yang erat dengan mata pencaharian tambak, dan seni Budaya khas desa Damarsi, Buduran, Sidoarjo.




Comments

Popular posts from this blog

Nyadran Balongdowo, Nasibmu Kini

  sumber : https://radarsidoarjo.jawapos.com Nyadran di Desa Balongdowo terdiri atas 7 tahapan penting sebagai cara mengungkapan rasa syukur. Tahap pertama, yaitu tahap persiapan. Pada malam sebelum pemberangkatan, warga Balongdowo mempersiapkan keperluan prosesi mulai dari makanan, biasanya mengolah kupang, tumpeng, dan menghias perahu. Tahap kedua adalah tahap pemberangkatan, meliputi iring-iringan tumpeng ke tepi sungai dan berdoa memanjatkan syukur kepada Allah SWT. Setelah acara pembuka, barulah perahu Nyadran memulai perjalanan menuju Desa Sawohan, Dusun Kepetingan. Tahap ketiga yaitu tahap pembuangan seekor ayam. Ketika perjalanan, anak balita yang mengikuti Nyadran diberi seekor ayam hidup untuk dibuang di muara Kalipecabean agar anak balita tidak kesurupan. Tahap keempat, melarung tumpeng di muara Clangap (pertemuan antara sungai Balongdowo, sungai Candi, dan sungai Sidoarjo). Hal ini bertujuan agar para nelayan pencari kupang diberi keselamatan saat melaut. Namun, melarun...

"Mpu Kanwa" Perpustakaan Dewan Kesenian Sidoarjo

  Mpu Kanwa adalah seorang sastrawan dan pujangga Kraton Kahuripan pada masa pemerintahan raja Airlangga. Karya-karya Empu Kanwa antara lain Kakawin Arjunawiwaha termasuk karya sastra sebagai persembahan kepada Raja Airlangga yang telah sukses berjuang memulihkan stabilitas keamanan Negeri Medang. Kakawin ini ditulisnya pada masa pemerintahan Prabu Airlangga antara tahun 1028 - 1035 . (Wikipedia)   “Apalah arti sebuah nama”. Begitulah William Shakespeare pernah mengungkapkan betapa tidak penting sebuah nama. Tapi nama Mpu Kanwa menjadi sebuah nama penting untuk Dewan Kesenian Sidoarjo. Bukan hal yang sepele hingga nama Mpu Kanwa disematkan sebagai nama perpustakaan Dekesda. Hari Rabu, tanggal 1 Mei 2024, bertepatan dengan hari buruh, Dekesda me- launching perpustakaan Mpu Kanwa. Acara yang dihadiri para pengurus Dekesda juga dosen-dosen dari Universitas Airlangga. Diungkapkan oleh Rafif Amir-sekretaris Dekesda- saat memberi sambutan acara launching perpustakaan Mpu Kanwa, ...

1000 Warga Nembang Macapat Gagrak Sidoarjo

  Sekar Mijil, Sekar Gambuh dan Sekar Pocung Gagrak Sidoarjo berkumandang di pelataran SMP-SMK Sepuluh Nopember Sidoarjo, Jl Siwalanpanji, Sidoarjo. Siswa-siswi, para guru pendamping sekaligus paguyuban-paguyuban macapat bersama-sama menembangkannya. Suwarmin M.Sn., yang berprofesi sebagai dosen seni tradisi di STKW Surabaya, dan sebagai pencipta macapat Gagrak Sidoarjo sangat bahagia sekali. Karena semua peserta mampu menembangkannya bersama-sama meskipun belum sesempurna para pesinden. Bertajuk “Seribu Warga Nembang Macapat Gagrak Sidoarjo” sukses diselenggarakan pada hari Sabtu, 3 Agustus 2024. Mengulang kesuksesan penyelenggaraan tahun 2023 dengan Seribu Warga Sidoarjo Nembang Macapat 24 jam. Ini adalah sebuah cita-cita Dewan Kesenian Sidoarjo dan Paguyuban-Paguyuban Macapat Sidoarjo agar macapat juga dikenal oleh generasi-generasi sekarang. “Bahwa materi nembang macapat ini sudah dikenalkan kepada para siswa SMP kelas 7 dan 8,” kata Murlan, S.Sn., selaku ketua panitia pe...