Skip to main content

Komite Musik Dekesda Bersama PSPB Umsida persembahkan “Pertunjukan Seminar Musikologi”

        

        Suara dan nada yang silih berganti, emosi dan frekuensi yang berubah-ubah, melalui musik dan suara yang terdengar dari lantai 5 Mini Teater Kampus 1 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo di Jalan Mojopahit 666-B Sidoarjo. Adalah “Pertunjukan Seminar Musikologi” yang digelar oleh Komite Musik Dekesda (Dewan Kesenian Sidoarjo) Bersama PSPB Umsida (Universitas Muhammadiyah Sidoarjo). Komite Musik Dekesda diketuai oleh Teguh Santoso, S.S. dan PSPB Umsida diketuai oleh Dr. Tri Linggo Wati, M.Pd..

        Bukan pertunjukan musik biasa, bahkan bukan seminar yang biasanya menjenuhkan para peserta yang sekedar ingin mendapatkan sertifikatnya. Pertunjukan Seminar Musikologi tersebut adalah penjabaran ilmu pengetahuan musik yang disajikan dengan pertunjukan monolog seorang musikolog yaitu Haji Aji Kelono Listriatmojo, S.Sn., M.M.Pd. Aji Kelono mejelaskan bahwa “Musik bukan sekedar hiburan, musik adalah ilmu pengetahuan yang berkait dengan pelbagai ilmu yang lain.”

        “Dari sentuhan musik yang masuk mempengaruhi emosi, terpecah menjadi beberapa, yang salah satunya emosi untuk memotivasi. Hal yang belum banyak tersentuh, sebab musik hanya diasosiaikan sebagai hiburan. Jelas bahwa musik punya ruang besar untuk dapat disosialisasikan sebagai musik motivasi hingga muncul karakter yang berbeda untuk segmentasi tertentu.” Jelas Aji Kelono. Peserta diajak mendalami pengetahuan musik dan kaitannya dengan bidang pendidikan, bidang fisika, bidang psikologi dan lain-lain.   

        Pertunjukan Seminar Musikologi yang berlangsung dari jam 13.00 – jam 16.00 itu dibuka oleh penampilan manis musik biola oleh Raniangela Felicya Prasetyo, ia adalah siswa SD Muhammadiyah 5 Porong. Setelah gadis ini menampilkan 2 lagu, kegiatan dibuka oleh salha satu pimpinan Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Umsida, Agus Hayatal Falah, S.T., M.T.. Pada Sambutannya  pak Agus mengatakan “Pusat Studi adalah lembaga dalam naungan DRPM Umsida yang akan terus bersinergi dengan masyarakat demi perkembangan pendidikan, pendalaman penelitian, dan penerapan pengetahuan untuk pengabdian kepada masyarakat.”

        Kegiatan ini bukan hanya dihadiri oleh dosen, dan mahasiswa Umsida saja. Peserta sekitar 150 orang ini berasal dari masyarakat umum, seniman, budayawan, bahkan dihadiri oleh ustaz, ustazah, dan santri dari Pondok Pesantren Al Maghribi Pacet Mojokerto.






Comments

Popular posts from this blog

Nyadran Balongdowo, Nasibmu Kini

  sumber : https://radarsidoarjo.jawapos.com Nyadran di Desa Balongdowo terdiri atas 7 tahapan penting sebagai cara mengungkapan rasa syukur. Tahap pertama, yaitu tahap persiapan. Pada malam sebelum pemberangkatan, warga Balongdowo mempersiapkan keperluan prosesi mulai dari makanan, biasanya mengolah kupang, tumpeng, dan menghias perahu. Tahap kedua adalah tahap pemberangkatan, meliputi iring-iringan tumpeng ke tepi sungai dan berdoa memanjatkan syukur kepada Allah SWT. Setelah acara pembuka, barulah perahu Nyadran memulai perjalanan menuju Desa Sawohan, Dusun Kepetingan. Tahap ketiga yaitu tahap pembuangan seekor ayam. Ketika perjalanan, anak balita yang mengikuti Nyadran diberi seekor ayam hidup untuk dibuang di muara Kalipecabean agar anak balita tidak kesurupan. Tahap keempat, melarung tumpeng di muara Clangap (pertemuan antara sungai Balongdowo, sungai Candi, dan sungai Sidoarjo). Hal ini bertujuan agar para nelayan pencari kupang diberi keselamatan saat melaut. Namun, melarun...

"Mpu Kanwa" Perpustakaan Dewan Kesenian Sidoarjo

  Mpu Kanwa adalah seorang sastrawan dan pujangga Kraton Kahuripan pada masa pemerintahan raja Airlangga. Karya-karya Empu Kanwa antara lain Kakawin Arjunawiwaha termasuk karya sastra sebagai persembahan kepada Raja Airlangga yang telah sukses berjuang memulihkan stabilitas keamanan Negeri Medang. Kakawin ini ditulisnya pada masa pemerintahan Prabu Airlangga antara tahun 1028 - 1035 . (Wikipedia)   “Apalah arti sebuah nama”. Begitulah William Shakespeare pernah mengungkapkan betapa tidak penting sebuah nama. Tapi nama Mpu Kanwa menjadi sebuah nama penting untuk Dewan Kesenian Sidoarjo. Bukan hal yang sepele hingga nama Mpu Kanwa disematkan sebagai nama perpustakaan Dekesda. Hari Rabu, tanggal 1 Mei 2024, bertepatan dengan hari buruh, Dekesda me- launching perpustakaan Mpu Kanwa. Acara yang dihadiri para pengurus Dekesda juga dosen-dosen dari Universitas Airlangga. Diungkapkan oleh Rafif Amir-sekretaris Dekesda- saat memberi sambutan acara launching perpustakaan Mpu Kanwa, ...

1000 Warga Nembang Macapat Gagrak Sidoarjo

  Sekar Mijil, Sekar Gambuh dan Sekar Pocung Gagrak Sidoarjo berkumandang di pelataran SMP-SMK Sepuluh Nopember Sidoarjo, Jl Siwalanpanji, Sidoarjo. Siswa-siswi, para guru pendamping sekaligus paguyuban-paguyuban macapat bersama-sama menembangkannya. Suwarmin M.Sn., yang berprofesi sebagai dosen seni tradisi di STKW Surabaya, dan sebagai pencipta macapat Gagrak Sidoarjo sangat bahagia sekali. Karena semua peserta mampu menembangkannya bersama-sama meskipun belum sesempurna para pesinden. Bertajuk “Seribu Warga Nembang Macapat Gagrak Sidoarjo” sukses diselenggarakan pada hari Sabtu, 3 Agustus 2024. Mengulang kesuksesan penyelenggaraan tahun 2023 dengan Seribu Warga Sidoarjo Nembang Macapat 24 jam. Ini adalah sebuah cita-cita Dewan Kesenian Sidoarjo dan Paguyuban-Paguyuban Macapat Sidoarjo agar macapat juga dikenal oleh generasi-generasi sekarang. “Bahwa materi nembang macapat ini sudah dikenalkan kepada para siswa SMP kelas 7 dan 8,” kata Murlan, S.Sn., selaku ketua panitia pe...