Festival Munali Patah 2024- “Menghidupkan” Kembali Munali Patah

Dipublikasikan pada: 22 September 2025

Festival Munali Patah 2024- “Menghidupkan” Kembali Munali Patah
Desa Banjarkemantren, Kec. Buduran, Sidoarjo menjadi tempat kembalinya nama Munali Patah ke tempat asal.

Kerjasama Dewan Kesenian Sidoarjo, Komunitas Kabut Malam, Pemdes Banjarkemantren dan Kartar Banjarkemantren, didukung oleh Pengmas Bima Umsida dan Universitas Hasyim Asy’ari, Festival Munali Patah 2024 sukses digelar.

Awalnya ini adalah sebuah keinginan dari keluarga Sang Legenda agar Festival Munali Patah (FMP) bisa terselenggara di Banjarkemantren. Tentu ini sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan bagi sang maestro tari.

Udeng Pacul Gowang yang kini jadi simbol ke-Sidoarjo-an, Tari Remo Munali Patah yang kian tersohor dan Tari Cokro Negoro merupakan hasil karya Sang Legenda menjadi bukti bahwa sosok Munali Patah adalah sangat istimewa bagi Desa Banjarkemantren.

"Kami sangat bangga sekali, ternyata di desa kami ada seniman besar dan kami juga berharap akan lahir Munali Patah-Munali Patah lainnya dari Desa Banjarkemantren," kata kepala Desa Banjarkemantren, Ibu Erni Ferliawati.

Festival Munali Patah 2024 memilih tiga seniman terbaik di Sidoarjo, dengan segala pertimbangan, terpilihlah nama-nama berikut:

1. Widodo Basuki-Seniman Berprestasi

2. Ki Pringgo Jati Rahmanu, S.Sn.-Seniman Muda Berprestasi

3. Ali Aspandi- Pegiat Seni Budaya.

Pemilihan ketiga seniman ini tentu telah melalui berbagai argumen dan menilik track record dari masing-masing seniman. Dewan juri terdiri dari:

1. Ketua: DR. Autar Abdillah,

2. Anggota: Suwarmin, M.Sn., dan

3. Mashuri: MS.

Menetapkan ketiganya sebagai penerima Munali Patah Award pada hari Sabtu, 7 September 2024.

Dari Panggung FMP berbagai sajian tarian ditampilkan mulai pukul 15.00. Para penampil adalah warga Banjarkemantren, mulai anak-anak TK hingga usia remaja.

Pemutaran Film Dokumenter berjudul: Jejak Warisan MUNALI PATAH Sang Maestro Tari Remo, juga menjadi salah satu sajian pada gelaran FMP kali ini. Tak ketinggalan salah satu ahli waris atau anak ketiga dari Munali Patah, Uriyati, turut menampilkan tari Remo Munali Patah hasil karya sang ayah.

Pakaian hitam lengan panjang dengan manik-manik, selendang merah dan kuning yang dikibas-kibaskan, sebuah udeng menghias kepala dan tak lupa sebuah gongseng di kaki yang gemerincing menyertai gerakan yang lincah.

Acara penganugerahan kepada seniman ini terselenggara pada hari Sabtu (14/9/2024). Festival Munali Patah kali ini adalah gelaran yang ke IV. Berlangsung mulai pukul 15.00 hingga 22.00.

Dibuka oleh Asisten II, Bapak Drs. Muh. Mahmud, SH. Dihadiri oleh Ibu Kepala Desa Banjarkemantren beserta staffnya, perwakilan dari Disporapar, Anggota DPRD Ibu Elok Suciati, jajaran pengurus Dekesda dan dari paguyuban-paguyuban seni dan budaya.

Padatnya acara dengan para penampil tak ayal ada saja kendala-kendala teknis yang tanpa bisa diprediksi. Bertempat di lapangan Banjarkemantren, angin yang berembus tentu membuat tata panggung agak berantakan terutama bagian backdrop, yang sehari sebelumnya tertata rapi.

Warga Banjarkemantren tampak antusias menyaksikan acara demi acara. Karena kursi yang berada di bawah tenda terbatas, mereka rela bergerombol dan duduk di tanah lapang yang menghijau.

Berjajar UMKM warga setempat juga tampak ramai pengunjung. Tentu ini juga berdampak pada penjualan dagangan mereka.[wha]
Kembali ke Daftar Berita