Workshop 1000 Warga Nembang Macapat Gagrak Sidoarjo
Dipublikasikan pada: 22 September 2025
Macapat ini adalah salah satu jenis tembang atau puisi dalam bahasa Jawa. Merupakan salah satu karya sastra Jawa yang memiliki perjalanan sejarah panjang dan menjadi penyampai pesan. Setiap syairnya mengandung makna yang dalam.
Ini juga menjadi salah satu cita-cita dari Dewan Kesenian Sidoarjo yang ingin bahwa seni tradisi khususnya macapat bisa dikenal luas oleh masyarakat Sidoarjo dan seluruh bangsa Indonesia.
Melalui Workshop 1000 Warga Nembang Macapat Gagrak Sidoarjo yang digelar di Aula SMP SMA sepuluh Nopember Sidoarjo juga sebagai sosialisasi sekaligus praktek nembang macapat gagrak Sidoarjo.
Acara yang dihadiri Kepala Sekolah SMK Sepuluh Nopember-Ratih Wulansari, S.Si.,M.MPd., Ketua Umum Dewan Kesenian Sidoarjo-Ribut Wijoto serta dari BIMA Umsida –Dr. Vidya Mandarani, S.S., M.Hum., nampak gayeng.
Menurut Ketua Panitia, Murlan SSn, “Sebenarnya, seluruh pelajar SMP di Sidoarjo telah kenal tembang macapat di sekolahnya lewat mata pelajaran Bahasa Jawa. Namun harus kita gerakkan lagi agar macapat ini semakin ngrembaka di kalangan muda Sidoarjo.”
Para peserta workshop antusias mengikuti arahan dari pemateri, Tari Ramadhani. Diawali dengan tembang Gambuh lalu Pocung dan terakhir tembang Mijil, yang semuanya adalah gagrak Sidoarjo. Pada tahun sebelumnya telah tercipta dua tembang macapat, yaitu tembang Kinanti dan tembang Asmaradana.
Workshop ini digelar pada Sabtu 20 Juli 2024, sebelum acara puncak 1000 Warga Nembang Macapat Gagrak Sidoarjo pada Sabtu 3 Agustus di SMP-SMK Sepuluh Nopember Sidoarjo.
Diikuti oleh 120 siswa dan siswi sekaligus para guru juga dari paguyuban-paguyuban macapat Sidoarjo.
Di tengah acara hadir pula Ketua Yayasan Sepuluh Nopember, Ibu Hj. Misti Hariasih. Beliau sangat berterima kasih sekaligus bangga bahwa SMP SMK Sepuluh Nopember dipilih sebagai tempat pelaksanaan workshop dan gelaran 1000 Warga Nembang Macapat Gagrak Sidoarjo. Sehingga bisa menumbuhkan minat pada anak didik pada seni tradisi.
Dari paguyuban macapat Jenggala Manik, Sekar Kawedhar, Sekar Palupi dan paguyuban Samiaji tak ketinggalan secara bergantian nembang macapat.
Workshop diakhiri dengan diperkenalkan sebuah tari baru “Srampat” ciptaan dari salah satu anggota Paguyuban Macapat Sekar Kawedhar.(wha)
Kembali ke Daftar Berita
Ini juga menjadi salah satu cita-cita dari Dewan Kesenian Sidoarjo yang ingin bahwa seni tradisi khususnya macapat bisa dikenal luas oleh masyarakat Sidoarjo dan seluruh bangsa Indonesia.
Melalui Workshop 1000 Warga Nembang Macapat Gagrak Sidoarjo yang digelar di Aula SMP SMA sepuluh Nopember Sidoarjo juga sebagai sosialisasi sekaligus praktek nembang macapat gagrak Sidoarjo.
Acara yang dihadiri Kepala Sekolah SMK Sepuluh Nopember-Ratih Wulansari, S.Si.,M.MPd., Ketua Umum Dewan Kesenian Sidoarjo-Ribut Wijoto serta dari BIMA Umsida –Dr. Vidya Mandarani, S.S., M.Hum., nampak gayeng.
Menurut Ketua Panitia, Murlan SSn, “Sebenarnya, seluruh pelajar SMP di Sidoarjo telah kenal tembang macapat di sekolahnya lewat mata pelajaran Bahasa Jawa. Namun harus kita gerakkan lagi agar macapat ini semakin ngrembaka di kalangan muda Sidoarjo.”
Para peserta workshop antusias mengikuti arahan dari pemateri, Tari Ramadhani. Diawali dengan tembang Gambuh lalu Pocung dan terakhir tembang Mijil, yang semuanya adalah gagrak Sidoarjo. Pada tahun sebelumnya telah tercipta dua tembang macapat, yaitu tembang Kinanti dan tembang Asmaradana.
Workshop ini digelar pada Sabtu 20 Juli 2024, sebelum acara puncak 1000 Warga Nembang Macapat Gagrak Sidoarjo pada Sabtu 3 Agustus di SMP-SMK Sepuluh Nopember Sidoarjo.
Diikuti oleh 120 siswa dan siswi sekaligus para guru juga dari paguyuban-paguyuban macapat Sidoarjo.
Di tengah acara hadir pula Ketua Yayasan Sepuluh Nopember, Ibu Hj. Misti Hariasih. Beliau sangat berterima kasih sekaligus bangga bahwa SMP SMK Sepuluh Nopember dipilih sebagai tempat pelaksanaan workshop dan gelaran 1000 Warga Nembang Macapat Gagrak Sidoarjo. Sehingga bisa menumbuhkan minat pada anak didik pada seni tradisi.
Dari paguyuban macapat Jenggala Manik, Sekar Kawedhar, Sekar Palupi dan paguyuban Samiaji tak ketinggalan secara bergantian nembang macapat.
Workshop diakhiri dengan diperkenalkan sebuah tari baru “Srampat” ciptaan dari salah satu anggota Paguyuban Macapat Sekar Kawedhar.(wha)