"Mpu Kanwa" Perpustakaan Dewan Kesenian Sidoarjo

Dipublikasikan pada: 22 September 2025

"Mpu Kanwa" Perpustakaan Dewan Kesenian Sidoarjo
Mpu Kanwa adalah seorang sastrawan dan pujangga Kraton Kahuripan pada masa pemerintahan raja Airlangga.

Karya-karya Empu Kanwa antara lain Kakawin Arjunawiwaha termasuk karya sastra sebagai persembahan kepada Raja Airlangga yang telah sukses berjuang memulihkan stabilitas keamanan Negeri Medang. Kakawin ini ditulisnya pada masa pemerintahan Prabu Airlangga antara tahun 1028-1035. (Wikipedia)

“Apalah arti sebuah nama”. Begitulah William Shakespeare pernah mengungkapkan betapa tidak penting sebuah nama.

Tapi nama Mpu Kanwa menjadi sebuah nama penting untuk Dewan Kesenian Sidoarjo. Bukan hal yang sepele hingga nama Mpu Kanwa disematkan sebagai nama perpustakaan Dekesda.

Hari Rabu, tanggal 1 Mei 2024, bertepatan dengan hari buruh, Dekesda me-launching perpustakaan Mpu Kanwa.

Acara yang dihadiri para pengurus Dekesda juga dosen-dosen dari Universitas Airlangga.

Diungkapkan oleh Rafif Amir-sekretaris Dekesda- saat memberi sambutan acara launching perpustakaan Mpu Kanwa, “Buku-buku kita sudah menumpuk sekitar dua tahun. Kehadiran mahasiswa magang dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga ini tentu membawa berkah untuk Dekesda. Sehingga perpustakaan kita bisa diubah menjadi seperti saat ini.”

“Ini merupakan, pengabdian masyarakat dari mahasiswa Unair untuk revitalisasi desain ruang perpustakaan, juga tentang pengelolaan perpustakaan karena tentu masih banyak yang harus dibenahi. Seperti digitalisasi pelayanan dan lain-lain. Semoga itu jadi langkah berikutnya,” kata Hendro Margono S.sos., M.Sc. Ph.d- Kepala Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan Unair.

Dalam sesi diskusi tentu cukup menarik dengan apa yang diungkapkan oleh Ketua Umum Dekesda-Ribut Wijoto. “Kami sungguh sangat berbahagia karena yang kami rasakan adalah banyak sekali 'kebetulan'. Kebetulan keberadaan Dekesda di jalan Airlangga dan kami kehadiran dosen-dosen dari Universitas Airlangga. Kami ingin membuat sebuah perpustakaan yang nantinya akan menggerakkan literasi para seniman Sidoarjo, kebetulan ada Mbak Zila dan Mbak Fristin, mahasiswa Unair yang magang di sini dan berhasil mengubah wajah tumpukan buku menjadi sebuah perputakaan yang indah.”

“Kami tentu juga sangat senang karena para akademisi mau berkunjung dan bermitra dengan Dekesda. Inilah yang kami harapkan. Sinergi akademisi dengan seniman untuk kemajuan seni dan budaya. Kami juga berharap bahwa kerja sama ini tidak berhenti pada revitalisasi desain ruang perpustakaan Mpu Kanwa, tapi bisa terus saling bermitra,” lanjut Ribut Wijoto.

Penyataan dari Iffa Suraiya-owner Bait Kata Library dan selaku BPP Dekesda-serta usulan Hamzah, seorang peserta diskusi dari FLP Sidoarjo, Dr. Tri Susantari, Dra., M.Si. (dosen senior Unair) memberikan tanggapan yang luar biasa.

“Perpustakaan bisa jadi jalan untuk para penulis dan pembaca untuk saling berinteraksi. Sekaligus Mpu Kanwa bisa menjadi sebuah perpustakaan yang menjembatani seni dan budaya Sidoarjo lebih dikenal dan sekaligus bisa mengabadikan kesenian itu sendiri, tentu dengan adanya koleksi-koleksi tentang seni budaya Sidoarjo.”

Di tengah acara diskusi keperpustakaan, Dekesda kehadiran Sekretaris Daerah Kabupaten Sidoarjo, Dr. Fenny Apridawati, S.KM., M.Kes., yang dirasa 'kebetulan' juga oleh Ketua Umum Dekesda.

Tentu ini menjadi momen langka dan menjadi momen curhat Dekesda kepada Ibu Sekda. Sekaligus mendaulat Ibu Fenny untuk meresmikan perpustakaan Dekesda Mpu Kanwa.

“Untuk seniman Sidoarjo dan Dekesda, perpustakaan ini diawali dari yang kecil dan semoga akan menjadi besar, dan tentu di era digitalisasi ini semoga perpustakaan Dekesda bisa menjadi perpustakaan yang mengikuti perkembangan zaman.”

Pantomim dari SLB Aisyiyah Krian yang berkolaborasi dengan Adellino Petrus dari PMM BARISTA Umsida sebagai pembaca puisi menjadi penampil saat acara launching perpustakaan Mpu Kanwa.

Acara ditutup dengan penyerahan plakat dari Universitas Airlangga kepada Dekesda. (wha)
Kembali ke Daftar Berita